VKTR and Gotion to develop EV batteries in Indonesia
Look up at the stars and not down at your feet. Try to make sense of what you see, and wonder about what makes the universe exist.
Ilustrasi. VKTR dan Gotion produksi baterai kendaraan listrik. (CNN Indonesia/Febri Ardani)
Jakarta, CNN Indonesia — PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) menjalin kerja sama dengan perusahaan baterai di China dan India, Gotion High-Tech Co Ltd melalui anak usaha PT Gotion Indonesia Materials untuk mengembangkan komponen baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Kedua perusahaan berencana memproduksi kendaraan listrik berbasis baterai dengan kebutuhan baterai yang sudah diproyeksikan hingga 2027. Gotion High-Tech akan membantu menyediakan pack baterai litium untuk keperluan kendaraan listrik baru maupun kendaraan listrik hasil retrofit yang akan diproduksi VKTR.
“Kerja sama ini nantinya akan berfokus pada pengembangan pack baterai, yang merupakan salah satu komponen penting dalam anatomi baterai kendaraan listrik,” kata Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono dalam siaran resmi dikutip Senin (26/12).
Gilarsi menambahkan, pack baterai merupakan komponen penting yang berkaitan dengan jangkauan, biaya, keamanan dan daya tahan kendaraan.
“Baik pendatang baru maupun pemain lama dalam bidang otomotif akan menghadapi tantangan untuk menyeimbangkan faktor-faktor ini, terutama karena belum ada OEM (Original Equipment Manufacture) yang memiliki pengalaman memproduksi paket baterai untuk memandu pengambilan keputusan mereka,” jelas Gilarsi.
Untuk mengoperasikan kendaraan listrik, lanjut Gilarsi, diperlukan daya yang sangat besar ribuan kali lebih kuat daripada ponsel pintar. Itulah sebabnya mobil listrik membutuhkan puluhan sel baterai hingga ribuan.
“Komposisi baterai EV mungkin sedikit berbeda tergantung pada jenis kendaraan listriknya, tetapi umumnya baterai EV terdiri dari sel, modul, dan pak,” ucap Gilarsi.
Gilarsi menjelaskan, untuk mengelola sel baterai yang tak terhitung jumlahnya yang dipasang dalam satu EV dengan aman dan efisien, sel tersebut dipasang dalam bentuk modul dan pack.
“Sekelompok sel membentuk modul dan sekelompok modul membentuk pak. Pada akhirnya, dalam kendaraan listrik, satu bentuk baterai dipasang: satu pak,” urainya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif PT Gotion Indonesia Materials Shen Wenbo optimis kolaborasi ini bisa memberikan alternatif berkendara motor listrik dan memajukan industri baterai kendaraan listrik di Indonesia.
“Kami berharap bisa mengambil peran dalam upaya percepatan industri kendaraan listrik di Indonesia,” ucap Shen Wenbo.
Sebelumnya, SGMW Motor Indonesia (Wuling) telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan produsen baterai Gotion pada Senin (28/11).
Gotion yang merupakan produsen baterai jenis Lithium Iron Phosphate (LFP) akan menyediakan baterai bagi mobil elektrifikasi Wuling yang diproduksi di Indonesia.